Ciri-ciri Kanker Nasifaring


Nasofaring adalah daerah dibelakang hidung tepat diatas bagian belakang tenggorokan. Nasofaring adlah bagian yang akan tersambung ke orofaring. Orofaring adalah tempat dimana terjadi pertemuan antara saluran udara dari hidung dan saluran makanan dan air dari mulut.

Nasofaring merupakan saluran khusus udara pernapasan , kita harus memperhatikan kesehatannya jika nasofaring terganggu, tentu pernapasan akan terganggu yang mengakibatkan tubuh akan kekurangan oksigen yang lebih jauh lagi akan mempengaruhi kesehatan sel-sel di tubuh.

Kanker nasofaring juga dikenal dengan kanker THT. Penyakit kanker ini disebabkan oleh adanya sel ganas yang berbentuk jaringan nasofaring. Biasanya, kanker nasofaring sering ditemukan di bagian telinga, hidung, serta kepala dan leher.

Ciri-ciri kanker nasofaring ini biasanya tidak disadari karena kebanyakan orang menganggap remeh karena gejalanya mirip seperti flu biasa. Beberapa ciri-ciri nasofaring sebagai berikut :

>> Kesulitan untuk bernapas
Gangguan pernapasan yang dialami adalah hidung tersumbat, hidung terasa penuh dan kesulitan bernapas melalui hidung. Gejala ini mirip sekali dengan flu biasa sehingga seringkali penderita menyepelekan ciri-ciri nasofaring yang dirasakan.

>> Gangguan bicara
Penderita kanker nasofaring juga bisa mengalami gangguan bicara, penderita akan kesulitan bicara suara menjadi sengau seperti seseorang yang sedang flu dan batuk. Hal ini bisa terjadi karena keberadaan kanker yang menganggu tenggorokan, bahkan pita suara.

>> Gangguan pada telinga dan pendengaran
Gangguan pendengaran bisa terjadi jika kanker telah menyebar ke area telinga. Kanker nasofaring yang telah menyebar ke telinga dan area kepala juga bisa menyebabkan kepala sakit hebat. Pendengaranpun menjadi berdenging dan kurang peka dengan volume suara yang tidak keras. Untuk mencegahnya segeralah anda berkonsultasi pada dokter jika ada gejala telinga iritasi yang tidak kunjung sembuh.

>> Benjolan di hidung dan leher
Jika benjolan tersebut makin membesar maka harus segera diangkat, biasanya pasien menyepelekan hal ini karena benjolan yang terjadi tidak sakit atau nyeri. Benjolan ini dapat di raba sehingga seharusnya bisa menjadi ciri-ciri kanker nasofaring stadium awal.

>> Tenggorokan sakit
Hal ini menyebabkan pasien mengalami kesulitan menelan, bahkan berbicara. Sakit ditenggorokan juga bisa disebabkan oleh radang tenggorokan atau sakit flu biasa, jika tenggorokan sakit dalam waktu yang lama, sebaiknya anda segera mengunjungi dokter untuk mendapat diagnosis yang lebih akurat.

>> Mimisan
Mimisan pertanda bahwa kanker nasofaring yang dialami telah semakin parah. Meskipun mimisan bisa lekas berhenti, anda wajib untuk curiga bahwa ada penyakit yang serius jika mimisan sering dialami.

>> Penglihatan terganggu
Nda akan merasakan penglihatan yang kabur. Rasa sakit kepala dan pusing pun akan semakin sering anda rasakan.

Penyebab Gejala dan Penanganan Penyakit Ablasi Retina


Ablasi retina adalah kondisi dimana retina terlepas dari pemuluh darah yang mengedarkan nutrisi dan oksigen. Sedangkan retina dalah bagian dalam mata yag berfungsi untuk memproses cahaya yang masuk ke mata.

Proses penuaan bisa mempengaruhi terhadap ablasi retina. Karena itu, kasus ini kebanyakan di alami oleh orang tua berusia 40 keatas.

Gejala Ablasi Restina

Pada kasus ablasi retina memang tidak ada yang menimbulkan rasa sakit, hanya saja gejala yang akan dirasakan adalah gangauan pada pandangan saat melihat. Berikut ganguan yang akan dialami oleh pederita ablasi retina :

  • Muncul floaters yaitu bintik hitam, terasa helaian rambut menghalangi atau nampaknya jeli-jeli transparan pada penglihatan.
  • Kebanyakan floaters menimbulkan efek sarang laba-laba.
  • Penglihatan buram
  • Muncul kilata cahaya
  • Berkurangnya penglihatan bagian samping
  • Muncul bayangan seperti tirai yang menghalangi pandangan.

Peneybab Ablasi Retina
Penyebabnya adalah adnya cairan vitres yang menghalangi antara retina dan lapisan belakang. Munculnya cairan vitreus biasanya diakibatkan oleh robekan pada retina. Robekan pada retina bisa diakibatkan oleh beberapa hal, diantaranya :
  1. Akibat dari penuaan retina menjadi menipis dan rapuh.
  2. Cedera mata.
  3. Pengerutan vitreus yang menarik retina sehingga robek yang diakibatka dari kurangnya reprroduksi vitreus.
  4. Komplikasi karena diabetes pada bagian mata.

Beberapa faktor yang memicu resiko terkena ablasi retina meningkat adalah :
  1. Usia. Pada usia 50 tahnan retina akan mengalami penipisan dan rapuh.
  2. Memiliki riwayat keluarga pengidap ablasi retina.
  3. Memiliki mata rabun yang parah.
  4. Pernah mengalami cedra mata atau operasi mata.
  5. Pernah mengidap penyakit mata lain atau perdangan.

Diagnosis Ablasi Retina
Diagnosis biasanya dilakukan oleh dokter mata dengan beberapa tindakan pemeriksaan, antara lain :

Pemeriksaan bagian dalam mata menggunakan alat yang disebut oftalmoskop atau slitilamp.

Uji pemindaian menggunakan ultrasaound. Dilakukan apabila pemeriksaan menggunakan oftalmoskop dianggap kurang memadai.

Pengobatan Ablasi Retina
Tindakan pembedahan merupakan penangan yang tepat untuk memperbaiki retina yang mulai terlepas. Umumnya pembedahan hanya perlu dilakukan sekali saja.



Identifikasi Penyebab Kanker yang Perlu Anda Ketahui




Menurut Kementrian Kesehatan  RI, Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) yang dilakukan tahun 2013 tercatat prevalnsi tumor dan kanker di indonesia mencapai 1,4 setiap 1.000 penduduk. I ni berarti ada sekitar 330 ribu orang terkena tumor dan kanker setiap tahnnya. Karena itu pemahaman terhadap tumor dan kanker harus lebih di intensifkan.

Kanker dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh. Ini dikarenakan kanker itu sendiri berasal dari sel dalam tubuh manusia. Bahkan ada kabaryang menyebutkan bahwa sel kanker hidup dalam setiap mausia. Faktanya semua orang memiliki sel dengan DNArusak tapi tubuh secra otomatis akan membuang sel-sel yang rusak. Jadi dalam kondisi normal, tubuh manusia bersih dari sel kanker.


Pengelompokan Kanker
  1. Carcinoma, kanker yang berasal dari jaringan kulit yang menutupi organ dalam (internal). sub tipe kanker carcino, yaitu karsinoma sel basal, adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa, dan karsinoma sel transisi.
  2. Sarkoma, kanker yang berasal dari jaringan ikat seperti pada tulang, lemak, otot, tulang rawan, pembuluh darah, dan jaringan pendukung lainnya.
  3. Leukemia, kanker yang menyerang jaringan darah termasuk di dalamnya kanker sumsum tulang yang membuat sel darah tumbuh menjadi abnormal.
  4. Limfoma dan myeloma, kanker yang bersal dari sel-sel sistem kekebalan tubuh dan menyerang  sistem kekebalan tubuh.
  5. Kanker sistem saraf, kanker yag bersal dari jaringan dalam otak dan sumsum tulang belakang.

Faktor yang dapat memicu timbulnya mutasi pada pada sel menjadi abnormal dapat dibedakan menjadi 2 , yaitu mutasi luarsel dan dalam sel.

Mutasi luar sel adalah mutasi yag disebabkan oleh faktor gen dari oarang tua. sedagkan mutasi lar sel adalah mutasi yang disebabkan oleh paparan zat yang dapat mempegaruhi mutagen. Antara lain virus, hormone, bahan kimia karsigonik, radiasi dan rokok. Mutasi dari luar bisa dipengaruhi oleh faktor lingkugan dan gaya hidup. Faktor eksternal lebih beresiko menimbulkan kanker dari pada mutasi dari dalam.

Usia, riwayat keluarga, kondisi kesehatan, lingkugan, infeksi dan gangguan sistem imun merupakan faktor resiko seseorang terkena kanker.

Gejala umum dari kanker diantaranya kelelahan, perubahan berat badan tanpa sebab, munculnya benjolan, perubahan pada kulit,  kelainan atau luka yang nyeri dan tidak kunjung sembuh, demam dan keringat malam dalam jangka waktu lama, pendarahan dan memar yang tidak jelas sebabnya.

Faktor Resiko Tumor dan Gejalanya

Faktor Resiko Tumor dan Gejalanya

 

Sebelum pembahasan tumor, mari kita bahas dulu "Apa Bedanya Tumor dan Kanker?"
Istilah tumor dan kanker telah sering kita dengarkan tetapi hanya sedikit orang yang benar-benar faham apa perbedaan antara tumor dan kanker.

Tumpor adalah pembengkakan yang disebabkan oleh adanya inflamasi atau peradangan dan pertumbuhan abnormal didalam tubuh. Tipe tumor bisa dibedakan menjadi dua berdasarkan percepatan tumbuhnya, yaitu tumor ganas, dan tumor jinak. Tumor ganas serig disebut sebagai kanker. Sedangkan kanker itu sendiri adalah istilah untuk segologan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yag tidak terkendali dan tidak meyerag sel-sel biologis.

Tumor terjadi ketika sel membelah dan tumbuh secara abnormal. Normalya tubuh mengendalikan pertumbuhan sel dan pembelahan. Sel yang rusak atau yang sudah tidak dibutuhkan akan mati dan digantika oleh sel bar. Jika keseimbangan pertumbuhan sel terganggu , sel tumor bisa terbentuk.



Penyebab Tumor
 
Hingga saat ini, penyebab tumbuhnya tumor masih belum diketahui secara pasti.







Faktor risiko Tumor

  1. Pengaruh obat-obatan
  2. Merokok dan mengonsumsi alkoholDiabetes
  3. Faktor lingkungan
  4. Paparan sinar matahari yang berlebihan
  5. Masalah genetik
  6. Obesitas
  7. Paparan radiasi
  8. Virus
  9. Terinfeksi virus
  10. Pola makan
  11. Aktivitas fisik

Gejala Tumor

Gejalanya tumor bervriasi tergantung pada jenis dan letak tumor. Kadang beberapa tumor mungkin tidak menimbulkan gejala apapun. Berikut adalah gejala umum tumor yang biasanya dialami :

  • Demam atau menggigil
  • Kelelahan atau sering merasa sakit
  • Kehilangan selera makan
  • Berkeringat pada malam hari
  • Penrunan berat badan yang derastis


Diagnosis Tumor


Berikut adalah beberapa prosedur pemeriksaan untuk menentukan diagnosa tumor sebagai berikut :


  • Pemeriksaan fisik dan riwayat penyakit
  • Biopsi. Hal ini dilakukan untk megetahui apakah tumor bersifat jinak (non kanker) atau ganas (kanker).
  • Pencitraan. Jenis pencitraan yaitu CT-scan atau MRI dapat membantu menentukan lokasi tumor yang tepat dan seberapa jauh penyebarannya.Tes pencitraan lainyang disebut dengan positron emission tomography (PET) digunakan untuk  mengetahui jenis tumor yang diderita.

Tes lain yang mungkin dilakukan, yaitu :

  • Tes darah
  • Biopis sumsum tulang
  • Rontgen dada
  • CBC
  • Tes fungsi hati


Pengobatan Tumor


Pengobatan bervariasi berdasarkan jenis tumor, lokasi tumor dan kondisi pasien

Powered by Blogger.